YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Saturday, January 2, 2016

TUGAS PSIKOLOGI MANAJEMEN MINGGU KE 10

1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow




Menurut Abraham Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan hidup yang akan selalu berusaha untuk dipenuhi sepanjang masa hidupnya. Lima tingkatan yang dapat membedakan setiap manusia dari sisi kesejahteraan hidupnya, teori yang telah resmi di akui dalam dunia psikologi. Kebutuhan tersebut berjenjang dari yang paling mendesak hingga yang akan muncul dengan sendirinya saat kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi. Setiap orang pasti akan melalui tingkatan-tingkatan itu, dan dengan serius berusaha untuk memenuhinya, namun hanya sedikit yang mampu mencapai tingkatan tertinggi dari piramida ini.
- Lima tingkat kebutuhan dasar menurut teori Maslow adalah sebagai berikut (disusun dari yang paling rendah) :
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan semacamnya.
3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan
Dalam kategori ini dibagi menjadi dua jenis, Eksternal dan Internal.
– Sub kategori eksternal meliputi : Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
– Sedangkan sub kategori internal sudah lebih tinggi dari eskternal, pribadi tingkat ini tidak memerlukan pujian atau penghargaan dari orang lain untuk merasakan kepuasan dalam hidupnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Menurut Maslow, setiap orang harus berkembang sepenuh kemampuannya. Kebutuhan manusia untuk bertumbuh, berkembang, dan menggunakan kemampuannya disebut Maslow sebagai aktualisasi diri. Maslow juga menyebut aktualisasi diri sebagai hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuan sendiri, menjadi apa menurut kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan akan aktualisasi diri ini biasanya muncul setelah kebutuhan akan cinta dan akan penghargaan terpuaskan secara memadai.

2. Kebutuhan yang relevan dengan perilaku dalam organisasi

        Teori jenjang kebutuhan. Teori bahwa manusia mempunyai banyak kebutuhan dan keinginan yang tersusun sedemikian hingga bila satu kebutuhan telah terpenuhi maka manusia tersebut akan berusaha akan memenuhi tingkat kebutuhan yang lebih tinggi telah dikemukan beberapa tahun lalu. Pada setiap saat, sesorang akan berusaha memuaskan kebutuhan yang berbeda-beda dan kebutuhan-kebutuhan inilah yang menentukan perilaku manusia. Jenjang kebutuhan manusia bergerak mulai dari kebutuhan fisik dasar seperti kebutuhan akan makan dan tidur, sampai kebutuhan psikologis akan makanan yang lebih baik, gengsi dan status serta kenikmatan hidup. Teori ini menyiratkan bahwa sistem pengendalian manajemen haruslah didasarkan pada keinginan manusia untuk memuaskan kebutuhannya, yang berbeda setiap saat, untuk setiap keadaan dan bagi orang yang berbeda. Manajemen senior mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari kebutuhan dan keinginan manajemen yunior. Sistem pengendalian manajemen harus dirancang dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan ini agar para anggota organisasi dapat diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien.
ANALISA
A. Kebutuhan fisiologis berada di paling dasar sebuah piramida yang digambarkan oleh Maslow karena kebutuhan fisiologis seperti oksigen untuk bernafas ini akan dibutuhkan oleh semua orang siapa pun itu. Setelah itu ada kebutuhan akan rasa aman, setiap orang pasti ingin hidupnya aman dan nyaman maka dari itu makhluk hidup akan mencari akan keamanan bagi dirinya. Setelah kebutuhan fisiologis dan rasa aman orang menginginkan akan rasa sayang atau cinta, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang menginginkan  cinta  agar tidak merasa kesepian dan keterasingkan. Kemudian setelah orang puas akan kebutuhan cinta lalu akan memiliki kebutuhan esteem, yang dimaksud kebutuhan esteem disini ialah sebuah pengakuan diri dari orang lain, jika sudah mendapatkan sebuah pengakuan diri pastilah akan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.  Yang terakhir setelah ke-empat kebutuhan itu terpenuhi orang akan memiliki kebutuhan akulturasi yang dimaksudkan adalah bagaimana seharusnya yang dilakukan orang tersebut karena telah lahir ke dunia ini.
B.  Teori perilaku organisasi bertumpu pada bagaimana sebuah organisasi (perusahaan) dapat mengetahui perilaku orang-orang yang ada di dalamnya, untuk bersama-sama mencapai tujuan yang telah digariskan oleh organisasi. Dimana pihak manajemen perusahaan (organisasi) haruslah mengetahui perilaku masing-masing orang di dalam sebuah organisasi memiliki karekteristik yang berbeda-beda dan sangat kompleks, meliputi karekteristik psikologis, pribadi, fisik dan nilai, serta juga dipengaruhi berbagai faktor organisasi dan lingkungan ekstern. Teori Perilaku Organisasi berdampingan atau berlandaskan pada konsep teori jenjang kebutuhan dan teori motivasi pencapaian, untuk mengetahui bagaimana atau faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi orang untuk berperilaku dalam organisasi.


DAFTAR PUSTAKA 

Hamid, S. (2014). Manajemen sumber daya manusia lanjutan. Yogyakarta:Deepublish.
Donnelly, G.I. (1985). Organisasi. Jakarta: Erlangga
KenBlanchard, P.H. (1982). Manajemen perilaku organisasi. Jakarta: Erlangga
Thoha, M. (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Rivai, V. (2007). Kepemimpinan dan perilaku organisasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

No comments:

Post a Comment